Himpunan impian terurai,
Kusut terbuai hawa raga yang memuai...
Benih tanjakan yang di semai,
Hanyut di telan jiwa raga yang tercerai...
Sering kerap kali ujian hayat tak terselesai,
Apakah ini pertanda akalku telah terusai...
Hampir ku tundukkan kepala,
Karena merasa yang tak bias ku rasa...
Presepsi nalari di telan masa...
Prediksi jiwa itulah kuasa yang Esa...
Relung ingin bersemedi,
Menghadap dan berlabuh pada sang Abadi...
Meski ku tak abadi,
Tapi bisa bebaskah akal dari lamunan segala urusan yang terjadi...
Waktu tersentak dari glora yang bergejolak...
Sadarku tuk merangkai sendi-sendi yang retak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar