Rona memerah saat sua bayangan diri,
Malu bercampur luka berbelut kesedihan...
Mengapa aku bisa begini,
Padahal tiada terpikirkan kala masih buaian...
Iangin ku meratap, ingin pula aku berharap...
Ingin ku rajut patahnya sayap-sayap...
Agar bisa mengepak lalui jalan hidup setapak demi setapak...
Penyesalan memang pendahuluan...
Tapi beranjak pada perbaikan adalah ke utamaan...
Andai di ijinkan ku mau tuk jalani adanya diri...
Agar tak melihat kesana kemari...
Agar tenang saat melihat mentari...
Wahai ilahi penguasa jiwa dan hati...
Tiada kuasa diri tuk menguak misteri ilmuMu yang sirri oleh nalari...
Bila aku hanya memandang aQoli, rusaklah ruhani tanpa tersadari...
Apalah guna ragawi yang pasti terlindas oleh hari...
Saat merasa sendiri dan kan sendiri, masihkah kan terasa kepuasan diri
Bila semua kian menghindari dari hadapan diri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar